Kamis, 31 Oktober 2013

Perang Dunia Ke II #lastpart


Akibat Perang Dunia II

  1. Di bidang Politik
·      Munculnya negara adikuasa yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet
·      Terjadinya perang dingin antara Amerika Serikat (berpaham Liberalisme) dan Uni Soviet (berpaham Komunisme).
·      Politik pecah belah yang dilakukan negara adidaya untuk kepentingan sendiri di negara lain seperti Korea, Jerman, dll.
·      Banyak negara-negara di Asia Afrika yang memperoleh kemerdekaan. Contohnya Indonesia.
·      Meluasnya Komunisme Internasional yang menimbulkan perubahan perimbangan dunia.
·      Terbentuknya persekutuan militer/ pakta pertahanan seperti
1.         NATO (pakta pertahanan Atlantik Utara yang berdiri pada tahun 1949. Beranggota Inggris, Prancis, Luxenburg dll.)
2.         Pakta Warsawa (pakta pertahanan negara-negara di Eropa Timur. Beranggota Rusia, Rumaina, Cekosklovakia dll.)
3.         CENTO (pakta pertahanan di Kawasan Timur Tengah. Beranggota Iran, Turki, Pakistan dll.)
4.         SEATO (pakta pertahanan di Kawasan Asia Tenggra. Beranggota Amerika, Inggris, Australia dll.)
5.         METO (pakta pertahanan di Kawasan Asia Barat. Beranggota Turki, Irak, Iran, pakistan.)
6.         ANZUS (pakta pertahanan antara Australia, New Zeland dan Amerika Serikat.)

  1. Di bidang Ekonomi
·      Perekonomian dunia semakin mengalami kekacauan.
·      Amerika Serikat memberikan bantuan kredit ekonomi melalui berbagai program antara lain :
1.         Truman Doctrin, bantuan ekonomi kepada Turki dan Yunani.
2.         Point Four Truman, bantuan ekonomi dan militer (Mutual Security Act) kepada negara-negara terbelakang termasuk Jerman, Jepang dan Italia yang kalah pada perang.
3.         Marshall Plan, bantuan ekonomi, keuangan, dan militer kepada negara-negara Eropa yang hancur akibat perang.
·      Negara-negara seperti Jerman, Jepang, dan Italia bangun menjadi negara yang Industri maju.

  1. Di bidang Sosial
·      Golongan cerdik pandai semakin kuat kedudukannya, karena tanpa penemuan mereka perang tidak akan dimenangkan. Usaha mengadakan dan meningkatkan penelitian terus dilakukan untuk kepentingan manusia.
·      Terbentuknya berbagai badan-badan rehabilitas sosial seperti Palang Merah (red cross) yang bertujuan untuk :
1.         menyediakan bahan makanan, perumahan, dan kesehatan bagi korban perang.
2.         mengurusi para pengungsi.
3.         upaya pengolahan kembali tanah-tanah pertanian yang rusak dan terbengkalai.
·      Terbentuknya organisasi-organisasi seperti United Nations Organitation (UNO atau PBB) dan Gerakan Non-blok (GNB) :
1)        Perserikatan Bangsa-bangsa
Berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945 dengan dipeloporo oleh 5 negara, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia dan Cina. Berdirinya PBB dilatarbelakangi oleh sebuah cita-cita untuk menciptakan perdamaian di antara negara-negara setelah mengalami peperangan besar.
Pada 14 Agustus 1941 presiden Amerika saat itu, Franklin Delano Roselvelt mengadakan pertemuan dengan perdana menteri Inggris, Winston Churcill. Pertemuan itu dilakukan di atas kapal Augusta yang berlayar di Samudra Atlantik yang menghasilkan piagam atlantik. Isi dari piagam tersebut adalah :
1.   Setiap bangsa tidak dibenarkan melakukan perluasan wilayah
2.   Setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri.
3.   Setiap bangsa berhak ikut serta dalam perdagangan internasional
4.   Menciptakan perdamaian dunia agar setiap bangsa dapat hidup bebas dari rasa takut dan kemiskinan.
Piagam atlantik mendapat respon positif dari beberapa negara di dunia. Hal tersebut ditandai dengan diadakannya sebuah Konferensi di kota Washington, Amerika Serikat yang pada 1 Januari 1942 yang dihadiri oleh 26 negara yang menyetujui isi piagam atlantik.
Pada awal Agustus 1944 diadakan lagi sebuah konferensi yang dilaksanakan di gedung Dumbarton Oaks, Washington, Amerika Serikat. Dihadiri oleh wakil Amerika, Uni Soviet, Britania dan RRC yang memnbahas tentang UNO/PBB.
Pada 24 Oktober merupakan kelanjutan dari Konferensi yang sebelumnya. Pada saat inilah PBB secara resmi berdiri dan ditanda tangani oleh 50 wakil negara. Tujuan dari PBB adalah :
1.   Memelihara perdamaian dan keamana dunia
2.   Mengembangkan hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menetukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan negara lain
3.   Mengembangkan kerja sama Inter dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan
4.   Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan
5.   Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan/kemerdekaan fundamental (tidak membedakan warna kulit, jenis kelamin, bahasa dan agama)
6.   Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis untuk mencapai tujuan PBB.
2)        Gerakan Non-Blok
Kata “Non-Blok” diperkenalkan pertama kali oleh perdana menteri India Nehru dalam pidatonya tahun 1954 di Colombo, Sri Lanka. Dalam pidatonya itu, Nehru menjelaska lima pilar yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk relasi Sino-India yang disebut dengan Panchsheel (empat pengendali). Prinsip ini kemudian digunakan sebagai basis dari Gerakan Non-Blok. Empat prinsip tersebut adalah :
1.   Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan,
2.   Perjanjian non-agresi,
3.   Tidak mengintervensin urusan dalam negara lain,
4.   Menjaga perdamaian,
Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari sebuah konferensi tingkat tinggi Asia-Afrika sebuah konferensi yang diadakan di Bandung, Indonesia, tahun 1955. Di sana, negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi idiologi Barat-Timur. Pendiri dari gerakan ini adalah lima pemimpin dunia : Josip Broz Tito presiden Yugoslavia, Soekarno presiden Indonesia, Gamal Abdul Nasser presiden Mesir, Pandit Jawaharlal Nehru perdana menteri India, dan Kwame Nkrumah dari Ghana.
Gerakan ini sempat kehilangan kredibilitasnya pada akhir tahun 1960-an ketika anggota-anggotanya mulai terpecah dan bergabung bersama blok lain, terutama blok Timur. Muncul sebuah pertanyaan bagaimana sebuah negara seperti Kuba yang berseku dengan Uni Soviet bisa mengkleim bahwa dirinya sebagai negara non-blok. Gerakan ini kemudian terpecah sepenuhnya pada masa invasi Soviet terhadap Afganistan tahun 1979.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar